Lubuk Linggau, Musi Rawas, Sumatera Selatan — Sebuah tindakan luar biasa kembali ditunjukkan oleh jajaran petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Muara Beliti. Pegawai atas nama Mahayu Putri Nauly berhasil menggagalkan upaya penyelundupan telepon genggam (handphone) ke dalam lingkungan lapas. Atas dedikasi dan kepekaannya, Mahayu langsung menerima penghargaan khusus dari Kalapas, Rudi Asrori.
Kejadian tersebut berlangsung belum lama ini saat Mahayu menjalankan tugas rutin pengawasan dan pemeriksaan terhadap barang-barang yang masuk ke dalam Lapas. Dalam proses pemeriksaan tersebut, ia menemukan adanya indikasi mencurigakan pada salah satu paket kiriman yang ditujukan kepada warga binaan.
Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, benar saja—ditemukan unit handphone yang diselundupkan secara terselubung dalam paket makanan. Penemuan ini menggagalkan upaya pelanggaran keamanan dan ketertiban di dalam lapas.

Kalapas: Ini Bukti Nyata Integritas Petugas Lapas
Dalam acara apel pegawai yang dilaksanakan di halaman Lapas, Kalapas Rudi Asrori secara simbolis menyerahkan piagam penghargaan kepada Mahayu. Ia menyatakan bahwa keberhasilan ini menjadi bukti bahwa sistem keamanan dan kepekaan petugas masih berjalan dengan sangat baik.
“Apa yang dilakukan Mahayu adalah bukti nyata bahwa petugas kita bekerja dengan hati, teliti, dan penuh tanggung jawab. Ini seharusnya menjadi contoh teladan bagi seluruh jajaran,” ujar Rudi dalam sambutannya.
Ia juga menambahkan bahwa penyelundupan handphone ke dalam lapas kerap menjadi celah yang dapat mengganggu keamanan, terutama dalam kasus-kasus pengendalian kejahatan dari balik jeruji.
“Saya hanya berusaha tetap waspada. Setiap barang masuk harus diperiksa dengan teliti. Saya pikir ini sudah bagian dari tanggung jawab saya sebagai petugas pemasyarakatan,” ujar Mahayu dengan rendah hati.
Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti saat ini terus berkomitmen mendukung program “Zero Halinar” (Handphone, Pungli, dan Narkoba). Keberhasilan Mahayu dalam menggagalkan upaya penyelundupan ini menjadi bukti keseriusan institusi pemasyarakatan dalam menjaga integritas dan keamanan.
Pihak Lapas juga menegaskan akan terus meningkatkan sistem pengawasan dan pembinaan terhadap warga binaan, sekaligus memberi pelatihan kepada petugas untuk meningkatkan profesionalisme dan kepekaan terhadap potensi pelanggaran.