Sukses Program Ketahanan Pangan: Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti Panen Perdana Kacang Panjang
Muara Beliti – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Muara Beliti membuktikan komitmennya dalam mendukung program ketahanan pangan nasional dengan menyelenggarakan panen perdana kacang panjang hasil budidaya warga binaan. Kegiatan yang berlangsung pada (tanggal) ini menandai kesuksesan program pemberdayaan berbasis pertanian yang digalakkan oleh lapas setempat.
Dari Lahan Kosong Menjadi Kebun Produktif
Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti, [Nama Pejabat], menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya pemberdayaan warga binaan sekaligus kontribusi nyata terhadap ketahanan pangan di tengah tantangan ekonomi saat ini.
“Awalnya ini hanya lahan kosong di lingkungan lapas. Melalui pembinaan intensif, kami mengubahnya menjadi area produktif yang tidak hanya menyediakan bahan pangan sehat tapi juga melatih keterampilan warga binaan,” ujarnya saat memimpin langsung panen perdana.
Proses Pembelajaran dan Pemberdayaan
Program pertanian ini melibatkan puluhan warga binaan yang mendapatkan:
✔ Pelatihan budidaya tanaman organik
✔ Pembekalan manajemen pertanian modern
✔ Pendampingan teknis oleh penyuluh pertanian
Salah seorang warga binaan, [Nama], berbagi pengalaman:
“Saya sangat bersyukur bisa belajar bertani di sini. Ilmu ini sangat berharga untuk bekal setelah keluar nanti. Kami merawat tanaman ini sejak biji sampai panen dengan penuh tanggung jawab.”

baca juga: Baru Meluncur di RI, Mobil Mahal Ini Langsung Ludes Terjual
Hasil Panen dan Distribusi Lapas Narkotika
Panen kali ini menghasilkan:
➤ 250 kg kacang panjang varietas unggul
➤ 50 kg cabai rawit sebagai tanaman sela
➤ 20 kg kangkung dari sistem tumpang sari
Hasil panen akan didistribusikan untuk:
-
Kebutuhan dapur lapas
-
Pasar murah untuk masyarakat sekitar
-
Bantuan sosial ke panti asuhan setempat
Dukungan Multi Pihak untuk Lapas Narkotika
Program ini mendapatkan dukungan dari:
• Dinas Pertanian Kabupaten Musi Rawas (penyediaan bibit dan pelatihan)
• PT Pupuk Indonesia (dukungan pupuk organik)
• Universitas lokal (pendampingan teknologi pertanian)
Kepala Dinas Pertanian [Nama Pejabat] menyatakan:
“Ini model pemberdayaan yang patut dicontoh. Ke depan kami akan perluas dengan komoditas bernilai ekonomi tinggi.”
Visi Ke Depan: Dari Konsumsi ke Komersialisasi
Lapas berencana mengembangkan program ini lebih lanjut dengan:
✓ Menambah varietas sayuran
✓ Menerapkan sistem hidroponik
✓ Mengembangkan unit usaha tani mandiri
“Target kami tahun depan sudah bisa memasok kebutuhan sayuran untuk kantin sekolah dan rumah sakit di wilayah ini,” tambah Kepala Lapas.
Manfaat Ganda Program
Selain aspek ketahanan pangan, program ini memberikan manfaat:
☆ Terapi psikologis melalui aktivitas positif
☆ Pembentukan karakter disiplin
☆ Pengurangan biaya operasional lapas
☆ Peningkatan citra lapas di masyarakat